Strategi Pembelajaran Student Facilitator and Explaining

 

STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATA PELAJARAN QUR’AN HADITS DI MADRASAH ALIYAH KELAS XI TENTANG INDAHNYA HIDUP DENGAN MENJAGA TOLERANSI DAN ETIKA DALAM PERGAULAN

(Q.S AL-HUJURAT (49) : 10-13)

 

A.      Landasan Teori Strategi Pembelajaran Student Facilitator And Explaining

Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) merupakan suatu pembelajaran dimana peserta didik belajar dalam kelompok-kelompok kecil dengan tingkat kemampuan berbeda. Dalam pembelajaran ini peserta didik ditugaskan untuk bekerja sama dan saling membantu dalam memahami materi pembelajaran.[1]

Strategi pembelajaran Student Facilitator And Explaining adalah Salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi pada peserta didik dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan materi. Menggunakan strategi Student Facilitator and Explaining ini dapat meningkatkan antusias, motivasi, keaktifan, dan rasa senang peserta didik. Oleh karena itu, sangat cocok dipilih guru untuk digunakan dalam proses belajar mengajar karena mendorong peserta didik menguasai beberapa keterampilan diantaranya berbicara, menyimak, dan pemahaman materi.[2]

Dalam pengertian lain strategi pembelajaran Student Facilitator And Explaining merupakan siswa sebagai fasilitator dan diajak berpikir secara kreatif sehingga menghasilkan pertukaran informasi antara guru dan siswa yang lebih mendalam dan lebih menarik serta menimbulkan rasa percaya diri pada siswa sehingga menghasilkan karya yang diperlihatkan atau dijelaskan kepada teman-temannya. Strategi tersebut memberikan pengalaman dan meningkatkan motivasi yang mempengaruhi keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang dirancang oleh guru.[3]

Strategi ini memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang pengajar/penjelas materi dan seorang yang memfasilitasi proses pembelajaran terhadap peserta didik lain. Dengan strategi ini, peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.[4]

Menurut Siti Arafah dalam Jurnalnya, bahwa strategi pembelajaran Student Facilitator And Explaining merupakan model pembelajaran dimana siswa/peserta didik belajar mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta didik lainnya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri.[5]

Perbedaan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining dengan pembelajaran langsung (konvensional) terletak pada cara pertukaran pikiran antar siswa. Dalam model ini siswa menjadi fasilitator dalam kelas dan dapat menerangkan melalui bagan, peta konsep atau media lain.[6]

 

B.       Karakteristik Strategi Pembelajaran Student Facilitator And Explaining

Adapun karakteristik strategi pembelajaran Student Facilitator And Explaining sebagai berikut:

1.      Penyampaian Materi Pelajaran Dengan Demonstrasi

Penyampaian materi pelajaran oleh guru dilakukan dengan cara demonstrasi. Ketika guru menyampaikan materi dengan cara demonstrasi siswa diminta untuk mengamati dan mencatat hal-hal yang penting sehingga materi pelajaran tersebut dapat dikuasai secara mendalam. Penguasaan materi secara mendalam tersebut sebagai bekal untuk menjelaskan kembali kepada siswa lainnya.

2.      Aktivitas Siswa Mengikuti Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran dengan strategi ini menjadikan siswa aktif mengikuti pembelajaran. Siswa dituntut untuk menguasai materi pelajaran yang didemonstrasikan oleh guru. Siswa aktif mengikuti pembelajaran dengan dengan cara mengamati, mencatat, merangkum, dan menjelaskan kembali kepada siswa lainnya.

3.      Siswa Sebagai Fasilitator

Siswa diberi kesempatan untuk menjadi fasilitator yang menjelaskan kembali apa yang ia peroleh ketika memperhatikan dan mengamati guru dalam menyampaikan materi melalui demonstrasi. Siswa akan menjelaskan dengan kemampuan yang ia miliki, kreativitas siswa akan nampak ketika menjelaskan materi pelajaran kepada temannya. Penguasaan materi merupakan modal utama bagi siswa menjadi fasilitator.[7]

 

C.      Prinsip Pembelajaran Student Facilitator And Explaining

Prinsip pembelajaran Student Facilitator And Explaining ini adalah memberikan kebebasan berpendapat dan mengeluarkan ide dari para siswa, sehingga para siswa tidak lagi takut berpendapat dalam pembelajaran. Dengan adanya kebebasan berpendapat di kelas maka siswa dapat saling belajar dari siswa lainnya melalui pendapat yang disampaikan. Pembelajaran ini tepat digunakan untuk menimbulkan rasa percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya kepada orang lain. Bagi para guru menciptakan percaya diri siswa saat belajar adalah hal yang mutlak dipenuhi agar para siswanya memiliki karakter yang baik dalam belajar.[8]

 

D.      Kelebihan Strategi Pembelajaran Student Facilitator And Explaining

Adapun kelebihan strategi pembelajaran Student Facilitator And Explaining adalah sebagai berikut:

1)      Siswa dituntun untuk belajar menerangkan kepada siswa lain sehingga ide-ide atau pendapat dan pemahaman materi yang sedang dipelajari lebih berkembang, serta mendapatkan respon atau umpan balik dari siswa yang lainnya.[9]

2)      Dapat mendorong tumbuh dan berkembang potensi berpikir kritis siswa secara optimal.

3)      Materi yang disampaikan lebih jelas dan konkrit

4)      Melatih rasa percaya diri siswa dalam mengeluarkan ide atau pendapat.

5)      Melatih siswa untuk menjadi guru, karena siswa diberi kesempatan untuk mengulangi penjelasan guru yang telah didengar.[10]

6)      Memacu motivasi siswa untuk menjadi yang terbaik dalam menjelaskan materi ajar.[11]

7)      Mengetahui kemampuan siswa dalam menyampaikan ide atau gagasan.[12]

E.       Kekurangan Strategi Pembelajaran Student Facilitator And Explaining

Adapun kekurangan dari strategi pembelajaran Student Facilitator And Explaining adalah sebagai berikut:

1)      Tidak semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk menjelaskan kembali materi kepada teman-temannya karena keterbatasan waktu.[13]

2)      Peserta didik yang malas mungkin akan menyerahkan bagian pekerjaan pada bagian yang pintar

3)      Karena dalam pembelajaran siswa yang lebih mendominasi terkadang siswa yang lain belum bisa menghargai temannya sendiri saat mempresentasikan materi.[14]

4)      Memerlukan persiapan yang agak rumit dibandingkan dengan model lain

5)      Banyak siswa yang kurang aktif, sehingga hanya siswa yang pandai saja yang berani tampil dalam mengeluarkan pendapat.

6)      Peserta didik yang malas memiliki kesempatan untuk tetap pasif dalam kelompoknya dan kemungkinan akan mempengaruhi kelompoknya, sehingga usaha kelompok tersebut akan gagal.[15]


F.       Langkah-langkah Operasional Pembelajaran Menggunakan Strategi Pembelajaran Student Facilitator And Explaining

Menurut Riyanto terdapat enam langkah dalam pelaksanaan strategi pembelajaran Student Facilitator and Explaining, yaitu sebagai berikut[16] :

1)      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

Guru menjelaskan tujuan belajarnya, menyampaikan ringkasan dari isi dan mengaitkan dengan gambaran yang lebih besar mengenai silabus atau skema kerja.

2)      Guru mendemonstrasikan atau menyajikan materi

Guru menyajikan materi yang dipelajari pada saat itu dan siswa memperhatikan. Setelah selesai menjelaskan guru membagi siswa menjadi berkelompok secara heterogenitas. Guru menjelaskan dan mencontohkan kepada siswa bagaimana membuat bagan / peta konsep. Kemudian guru bisa meminta siswa untuk mencatat apa yang telah mereka ketahui atau yang bisa dilakukan, berkaitan dengan aspek apapun yang berhubungan dengan materi tersebut. Guru juga bisa meminta siswa saling bertukar pikiran sehingga mereka lebih percaya diri.

3)      Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya

Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan / peta konsep. Meminta seorang sukarelawan untuk maju dan menjelaskan di depan kelas apa yang dia ketahui. Siswa lain boleh bertanya, dan sang sukarelawan berhak berkata “lewat” jika dia tidak yakin dengan jawabannya dan guru dapat menambahkan komentar pada tahap berikutnya.

4)      Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa

Ketika sang sukarelawan menjelaskan apa yang dia ketahui di depan kelas, guru mencatat poin-poin penting untuk diulas kembali.

5)      Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu Guru menjelaskan keseluruhan dari materi agar siswa lebih memahami materi yang sudah dibahas pada saat itu.

6)      Penutup

 

G.      Penerapan Strategi Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Pada Materi Indahnya Hidup Dengan Menjaga Toleransi Dan Etika Dalam Pergaulan (Q.S Al-Hujurat ayat 10-13)

1.      Materi Pembelajaran

“Indahnya Hidup Dengan Menjaga Toleransi Dan Etika Dalam Pergaulan (Q.S Al-Hujurat Ayat 10-13)”

2.      Kompetensi Inti

KI-1   : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2   : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3   : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya.

KI-4   : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

3.      Kompetensi Dasar

3.4   Menganalisis Q.S Al-Kafirun (109): 1-6, Q.S Yunus (10): 40-41, Q.S Al-Kahfi (18): 29, Q.S Al-Hujurat (49): 10-13 tentang toleransi dan hadits riwayat Ahmad dari Ibnu Abbas akhlak kepada orang yang lebih tua dan yang lebih muda. 

4.      Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4.1        Siswa mampu menjelaskan lafadz Q.S Al-Hujurat ayat 10-13

3.4.2        Siswa mampu menjelaskan terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 10-13

3.4.3        Siswa mampu menjelaskan isi kandungan dari Q.S Al-Hujurat ayat 10-13

3.4.4        Siswa mampu menyebutkan sikap dan perilaku perbuatan menjaga toleransi dan etika dalam pergaulan sesuai Q.S Al-Hujurat ayat 10-13

5.      Tujuan Pembelajaran

a.       Siswa mampu menjelaskan lafadz Q.S Al-Hujurat ayat 10-13

b.      Siswa mampu menjelaskan terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 10-13

c.       Siswa mampu menjelaskan isi kandungan dari Q.S Al-Hujurat ayat 10-13

d.      Siswa mampu menyebutkan sikap dan perilaku perbuatan menjaga toleransi dan etika dalam pergaulan sesuai Q.S Al-Hujurat ayat 10-13

6.      Metode Pembelajaran

a.       Pendekatan          : Saintifik

b.      Strategi                 : Student Facilitator And Explaining

c.       Metode                 : Ceramah, Diskusi

7.      Sumber Belajar

a.       Buku pegangan guru mata pelajaran Qur’an Hadits kelas XI Kemenag RI tahun 2014

b.      Buku pegangan siswa mata pelajaran Qur’an Hadits kelas XI Kemenag RI tahun 2014

8.      Evaluasi Hasil Belajar

a.       Sikap                    : Penilaian diri mengenai sikap peserta didik

b.      Pengetahuan         : Diskusi dan Pemahaman terkait materi yang diajarkan

c.       Keterampilan        : Penyampaian saat menjelaskan materi ketika di depan kelas

9.      Langkah Penerapan Strategi Pembelajaran Student Facilitator And Explaining

a.      Persiapan

1)      Guru mengucapkan salam dan berdo’a sebelum pembelajaran dimulai.

2)      Guru memeriksa kehadiran peserta didik

b.      Pelaksanaan

1)      Guru menyampaikan kompetensi dasar yang ingin dicapai yaitu Menganalisis Q.S Al-Kafirun (109): 1-6, Q.S Yunus (10): 40-41, Q.S Al-Kahfi (18): 29, Q.S Al-Hujurat (49): 10-13 tentang toleransi dan hadits riwayat Ahmad dari Ibnu Abbas akhlak kepada orang yang lebih tua dan yang lebih muda. 

2)      Guru mendemonstrasikan atau menyajikan garis-garis besar materi pembelajaran yakni mengenai isi kandungan, sikap dan perilaku perbuatan menjaga toleransi dan etika dalam pergaulan sesuai Q.S Al-Hujurat ayat 10-13

3)      Guru membuat bagan atau peta konsep mengenai isi kandungan, sikap dan perilaku perbuatan menjaga toleransi dan etika dalam pergaulan sesuai Q.S Al-Hujurat ayat 10-13 yakni mengenai sikap Husnudzan dan Persaudaraan (Ukhuwah)

4)      Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya. Misalnya melalui bagan atau peta konsep. Guru meminta seorang sukarelawan untuk maju dan menjelaskan apa yang diketahui mengenai materi penjelasan Q.S Al-Hujurat ayat 10-13

5)      Guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa. Yakni disini guru mencatat poin-poin penting yang akan diulas kembali ketika sukarelawan menyampaikan penjelasan dari apa yang ia ketahui.

c.       Evaluasi

Guru menyimpulkan semua materi yang disajikan saat itu yakni mengenai materi Q.S Al-Hujurat ayat 10-13.

 

KESIMPULAN

 

Strategi pembelajaran Student Facilitator And Explaining merupakan siswa sebagai fasilitator dan diajak berpikir secara kreatif sehingga menghasilkan pertukaran informasi antara guru dan siswa yang lebih mendalam dan lebih menarik serta menimbulkan rasa percaya diri pada siswa sehingga menghasilkan karya yang diperlihatkan atau dijelaskan kepada teman-temannya.

Dalam penerapannya, strategi pembelajaran Student Facilitator And Explaining ini sangat cocok dipilih guru untuk digunakan dalam proses belajar mengajar karena mendorong peserta didik menguasai beberapa keterampilan diantaranya berbicara, menyimak, dan pemahaman materi terkait Q.S Al-Hujurat ayat 10-13

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Arafah, Siti, 2018. Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akidah Siswa Kelas V MIS Babussalam Nowa. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (JIIP), Vol. 1 No. 2

Delianti, Putri Irma, Dkk, 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Terhadap Hasil Belajar Simulasi Digital. VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika. Vol. 6 No. 1

Fitriana, Nana, 2019. Skripsi: Pengaruh Model Student Facilitator And Explaining Pada Pembelajaran PAI Terhadap Hasil Belajar Di Sman 2 Sidrap, Makassar: UIN Alauddin

Hader, Antik Estika, 2017. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Pada Mata Kuliah Pendidikan Matematika Anak Usia Dini Terhadap Keaktifan Mahasiswa Program Studi PGPAUD Universitas Dharmas Indonesia. Jurnal Mosharafa, Vol. 6 No. 2

Hefriadi, 2017. Skripsi: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator And Explaining Pada Mata Pelajaran Qur’an Hadits Terhadap Hasil Belajar Kelas X MA Pondok Pesantren Qodratullah Putra Kabupaten Banyuasin. Palembang: UIN Raden Fatah

Khuryono, 2017. Skripsi: Penerapan Strategi Student Facilitator And Explaining (SFE) Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SMK NU 01 Belik Kabupaten Pemalang, Purwokwerto: IAIN Purwokerto

Lisda, Cahaya, 2020. Skripsi: Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fikh di MTs Muhammadiyah 15 Medan, Medan: UMSU

Lukman, Fauziah, 2019. Skripsi: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Terhadap Hasil Belajar PAI SMA Negeri 10 Gowa. Makassar: UIN Alauddin

Mubin, Nor, 2019. Strategi Metode Student Facilitator And Explaining Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik. Attaqwa: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam. Vol. 15 No. 2

Muslim, Siska Ryane, 2015. Pengaruh Penggunaan Metode Student Facilitator And Explaining Dalam Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMK Di Kota Tasikmalaya. Jurnal penelitian pendidikan dan pengajaran matematika. Vol. 1 No. 1

Permata Sari, Dyah Putri, 2018. Skripsi: Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Perilaku Taat, Kompetisi Dalam Kebaikan Dan Etos Kerja Menggunakan Strategi Student Facilitator And Explaining Pada Siswa Kelas XI Semester I Smk Pgri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Salatiga: IAIN Salatiga

Rizki, Dinda Amanatul, Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Pada Materi Bangun Ruang Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara II, ISSN 2716-0157

Rodiyana, Roni, 2018. Analisis Model Cooperative Learning Type Student Facilitator And Explaining Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 4 No. 1

Sunaiyah, 2018. Skripsi: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator And Explaining Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas X Di SMK SMTI Bandar Lampung Lampung: UIN Raden Intan

Widyawati, Santi, 2016. Eksperimentasi Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining (SFE) Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kecerdasan Linguistik. Al-Jabar Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 7, No. 2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asbabul Wurud Al-Hadits

Kajian Tafsir Al Mishbah

Konsep Mahabbah dan Ma'rifat dalam Tasawuf